Angka Pengangguran Berkurang

Angka Pengangguran Berkurang

\"\"Gubernur: Investasi Dorong Bengkulu  Lebih Produktif

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Kinerja Pemerintah Provinsi Bengkulu patut diapresiasi. Pasalnya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Bengkulu berkurang.  Dimana Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Bengkulu pada Februari 2019 mencapai 2,50 persen atau mengalami penurunan dibandingkan TPT Februari 2018 sebesar 0,2 persen poin.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA mengatakan, pengangguran di Bengkulu berkurang sebanyak 1.930 orang atau 2,50 persen dari 27.944 orang.  Dimana hingga saat ini, masih tersisa sebanyak 26.014 orang pengangguran. Semantara itu, jumlah penduduk yang bekerja bertambah sebanyak 7.788 orang dari 1.005.457 orang di Februari 2018 lalu.

\"Kita bersyukur karena angka pengangguran berkurang, dan penduduk bekerja meningkat,\" kata Dyah, kemarin (7/5).

Menurunnya angka pengangguran dan meningkatnya jumlah penduduk bekerja tidak lepas dari Peran Pemerintah Daerah. Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah untuk menurunkan angka pengangguran didaerah salah satu upaya yang dilakukan yaitu mendatangkan banyak investor untuk berinvestasi ke provinsi bengkulu, sehingga membuat lapangan pekerjaan tersedia banyak.  \"Karena Pemerintah Provinsi kita saat ini gencar menarik banyak investor ke daerah makanya pengangguran kita juga ikut terserap,\" ujar Dyah.

Dengan banyaknya penyerapan angka pengangguran tersebut telah membuat Provinsi Bengkulu menduduki peringkat ke-3 sebagai daerah dengan angka pengangguran terendah di Indonesia. Bahkan Bengkulu termasuk salah satu Provinsi di Pulau Sumatera yang memiliki TPT terendah. \"Bengkulu itu provinsi dengan TPT terendah pada Februari 2019 lalu, setelah Bali dan Sulawesi Barat, jadi kita harus bangga,\" tutupnya.

Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah mengatakan, penurunan angka pengangguran terbuka tersebut akan terus ditingkatkan, melalui peningkatakan investasi masuk ke Provinsi Bengkulu. “Alhamdulillah, kita akan terus tingkatkan agat pekerja Bengkulu lebih produktif,” terang Rohidin kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (7/5).

Dijelaskannya, peningkatan investasi masuk ke Bengkulu memang sangat dibutuhkan. Selama satu tahun ini, pemprov terus mendorong agar banyak investasi masuk dengan mempermudah proses perizinan serta menyiapkan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang ada di Pelabuhaan Pulau Baai Bengkulu.  “Dari sisi investasi akan terus digenjot, agar kesempatan kerja juga bisa lebih luas,” tambahnya.

Tidak hanya peningkatan investasi, pemprov juga fokus untuk meningkatan pengembangan unit kecil menengah (UKM) ditingkat masyarakat.  Dengan berkembangnya UKM, maka masyarakat bisa menjadi pengusaha baru. Karena indikator majunya daerah itu juga didukung dengan bertambahnya pengusaha baru. “UKM ini manjadi faktor penting majunya daerah, namun tetap pendampingan akan dilakukan,” tambahnya.

Disamping itu, menurut Rohidin, pemprov juga sudah membuat program kerja sambil kulih di Jerman melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu. Saat ini, program tersebut telah berjalan, tinggal menunggu proses selesainya seleksi. “Upaya ini tentu tidak lain, untuk menambah skil kerja dan ilmu putri putri Bengkulu,” ujarnya.

Tidak hanya itu, program pelatihan kerja dengan berbagai keahlian juga terus digencarkan. Bahkan untuk melakukan peningkatan itu, pemprov menggratiskan biaya pelantihan tersebut. “Kita akan dorong terus upaya ini,” bebernya.

Tidak hanya pelantihan, hadirnya Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi juga harus mendorong pengembangan usaha melalui Lembaga Pemberdayaan Wanita. Sebab, saat ini industri baru juga sudah mulai berkembang dari kalangan wanita.

Pengembangan usaha wanita itu seperti centra abon ikan dungun di Sumber Jaya Kota Bengkulu, centra ikan presto siap saji di Bumi Ayu, bolu Fatmawati di Bentiring Permai. Lalu ada juga pembuatan pelaminan adat Bengkulu di Kelurahaan Kandang Limun, tirai pengantin di Lempuing serta banyak lagi produk lain yang ada disetiap daerah.  “Pengembangan ini tentu harus didukung oleh semua pihak. Ketika dorongan ini dilakukan, maka ekonomi tersebut akan terus bergerak,” pungkas Rohidin. (151/PKT)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: